Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian (Mentan) Dan Ir. Lili Mawarti, M.Si., Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Dia berjanji akan memenuhi kebutuhan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di Provinsi Lampung. Menurut Mentan, guna mengantisipasi meluasnya PMK salah satu caranya adalah dengan melakukan vaksinasi. Jadi vaksin ini kita perluas, "Insya Allah ini akan terus berjalan. Ada yang sedang kita pesan dan ada yang kita kembangkan di Veteriner Farma di Surabaya," paparnya. Diungkapkannya, Indonesia telah menerima tiga juta dosis vaksin PMK yang didatangkan dari Perancis. Sementara ternak yang sudah mendapatkan suntikan vaksinasi mencapai 800 ribu ekor yang tersebar di semua provinsi. Pada bagian yang sama, ia mengimbau kepada masyarakat dan peternak untuk tidak panik meski PMK memiliki sifat penularan yang cepat melalui udara. Dikatakannya kembali, masyarakat tidak perlu panik, memang jumlah kabupaten yang terpapar bertambah tapi tidak seluruhnya kena. Hanya beberapa kecamatan saja, bahkan hanya di beberapa desa di dalam satu kecamatan. Tetapi sekali lagi virus PMK yang berkembang cepat melalui udara. Hal ini yang harus menjadi perhatian," terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti menambahkan, bahwa pihaknya telah menerima 37 ribu dosis vaksin PMK yang saat ini sudah mulai disuntikkan kepada hewan ternak. Ditegaskannya, target kami sebelum tanggal 7 Juli 2022 atau sebelum hari raya Idul Adha vaksin PMK tersebut sudah maksimal. Para vaksinator juga terus dikerahkan. Dijelaskannya kembali, hingga kini ada 135 ekor sapi yang terjangkit PMK dan menyebar di lima daerah yaitu di Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Lampung Timur, Mesuji dan Metro. (Wan)
