Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
Luhut Binsar Panjaitan. Bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Pesawaran, NR- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengharapkan pemerintah daerah, termasuk Provinsi Lampung. Menghentikan impor produk makanan yang bisa diproduksi dalam negeri. Menurut Luhut, pemerintah konsisten dalam mengkampanyekan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri guna mendongkrak pertumbuhan industri tanah air. " impor barang-barang keluar harus dihentikan, apalagi makanan yang kita bisa produksi sendiri, seperti singkong dan kopi. Nanti akan kita dorong dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian agar kita lebih mengedepankan produk dalam negeri. Kita harus bangga dengan produk kita," ujarnya.
Dikatakan Luhut, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia, inflasi yang terjaga. Ekspor terbaik di dunia serta terciptanya jutaan lapangan kerja merupakan dampak positif dari keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Keberadaan UMKM lanjut Luhut, membuat Indonesia yang tanpa kita sadari akan lebih baik. Dan jutaan lapangan kerja akan tercipta dengan UMKM. Saya kira UMKM ini jadi perhatian kita dan itu membuat ekonomi kita bagus sampai hari ini. Dijelaskannya kembali, bahwa pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM dan IKM untuk berproses menuju go digital atau onboarding pada tahun 2023 mendatang. Sementara saat ini, sudah ada 11,1 juta unit yang onboarding. Hingga Mei 2022 total IKM sudah mencapai 19,1 juta unit. Rata-rata per bulan meningkat sebanyak 400 ribu IKM dan akan terus ditingkatkan menjadi 600 ribu per bulan. Ditambahkannya lagi, BBI telah mendorong aksi afirmasi belanja pemerintah untuk produk dalam negeri dengan target serapan minimal Rp400 triliun. Realisasi per 20 Juni 2022 sudah mencapai Rp225,43 triliun. Hal ini sudah mendapat perhatian langsung dari Bapak Presiden.
Sedangkan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada bagian yang sama mengatakan, dari total 192.234 UKM yang ada di Provinsi Lampung. Sebanyak 95.401, di antaranya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang didominasi oleh pelaku industri makanan dan minuman.
Tujuan Gernas BBI imbuhnya, adalah untuk meningkatkan jumlah IKM yang onboarding, pendampingan wirausaha industri, dan peningkatan transaksi penjualan para IKM. Diungkapkannya, pada tahun 2021 sektor industri pengolahan Provinsi Lampung tumbuh sebesar 4,57 persen dan menyumbang 19,65 persen atau sektor penyumbang terbesar kedua terhadap PDRB Provinsi Lampung. Dari total 192.234 UKM yang ada di Provinsi Lampung sebanyak 95.401, di antaranya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang didominasi oleh pelaku industri makanan dan minuman. Menurutnya, Kementerian Perindustrian konsisten memberdayakan pelaku IKM melalui penguasaan teknologi e-business melalui Program e-Smart IKM. Untuk Program e-Smart IKM Kemenperin telah berjalan sejak tahun 2017, dan sampai saat ini telah melatih 22.515 pelaku industri kecil dan menengah di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mendorong para pelaku IKM dan UMKM di Lampung untuk terus menghasilkan produk yang berkualitas agar dapat bersaing di pasar nasional. Dikatakannya, pasca Pandemi Covid-19, IKM dan UMKM terus bangkit dan terus melesat. Dengan semakin meningkatnya pangsa pasar baik di dalam maupun dari luar negeri. Untuk di Lampung saat ini kurang lebih terdapat sebanyak 95.401 IKM, didominasi oleh industri makanan dan minuman. Terbanyak itu berada di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) dan Lampung Timur (Lamtim). Dijelaskannya, pada tahun 2021 sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 4,57 persen, dan berkontribusi sebesar 19,65 persen atau sebagai sektor kedua terbesar yang berkontribusi terhadap PDRB Provinsi Lampung. Gubernur berharap kegiatan Gernas BBI tidak hanya bersifat seremonial saja namun terus digencarkan secara berkelanjutan guna menggerakan roda perekonomian daerah. "Mari kita manfaatkan dan belanja produk lokal dan produk UMKM dari Lampung. Karena dengan memakai produk lokal akan membantu pemulihan ekonomi, dan mensejahterakan bangsa," harap Arinal. (Wan)