Lampung Tengah, NR- Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad, S.Sos., MM., yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Hukum dan Politik, Drs. Sarjito, MM. Membuka acara, "Sosialisasi Peran Pengurus Pondok Pesantren dalam Pencegahan Kekerasan Di lingkungan Pondok Pesantren di Kabupaten Lampung Tengah".
Yang diselenggarakan pada Hari Kamis, 27 Oktober 2022 bertempat di Pondok Darussa'adah Seputih Jaya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kadis PP dan PA Nuliana Herman dan Direktur Lembaga Pemerhati Anak Hak Perempuan dan Anak (LPHPA) Provinsi Lampung.
Kadis PP dan PA Nuliana, dalam laporannya mengatakan tujuan sosialisasi ini adalah untuk menciptakan sebuah pesantren yang ramah anak. Lingkungan pesantren yang menyenangkan, untuk pertumbuhan anak dalam melewati masa-masa remaja dan mempersiapkan mereka memasuki usia dewasa.
Serta menciptakan lingkungan yang nyaman, bersih, khusuk dalam beribadah senang belajar, bermain dan berinteraksi.
Serta pesantren ini, merupakan model pendidikan yang mengupayakan pencegahan tindak kekerasan pada anak, di lingkungan pendidikan pesantren.
Ditambahkannya dalam kelembagaan KLA, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif masuk di klaster II (dua) indikator ke-9, yaitu lembaga pengasuhan alternatif.
Sementara itu Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad, S.Sos., MM., dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli Bidang Pembangunan, Hukum dan Politik Drs. Sarjito, MM., mengucapkan selamat dan sukses.
Atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi peran pengurus pondok pesantren dalam pencegahan kekerasan, terhadap anak di lingkungan pondok pesantren di
Kabupaten Lampung Tengah.
Kembali beliau juga mengatakan, perlu kita sepakati bahwa anak merupakan generasi penerus bangsa. Yang membutuhkan perlindungan khusus dari tindak kekerasan oleh orang dewasa, dikarenakan fisik dan mental anak yang belum matang.
Khususnya terhadap anak, dengan adanya kegiatan tersebut, dimaksudkan untuk memberikan perlindungan dalam situasi dan kondisi tertentu.
Agar anak mendapat jaminan dari Rasa aman, terhadap ancaman.
Menurutnya tindak kekerasan pada anak Indonesia, masih sangat tinggi termasuk di Kabupaten Lampung Tengah.
Salah satu penyebabnya adalah, paradigma atau cara pandang yang keliru mengenai anak.
Untuk itu pondok pesantren di Kabupaten Lampung Tengah harus ikut berperan serta, dalam melakukan pencegahan tindak kekerasan pada anak dan melindungi hak anak yang ada di wilayah pondok pesantren.
Karena tidak menutup kemungkinan, kekerasan pada anak dapat terjadi di lembaga- lembaga pendidikan yang ada.
"Saya berharap melalui sosialisasi ini, dapat meningkatkan pemahaman kita, mengenai perlindungan anak. Serta menjadikan kegiatan ini, sebagai komitmen bersama mengenai perlindungan anak di Kabupaten Lampung Tengah", harapnya. (Ag)