Foto Bersama Dewan Guru dan Peserta Lomba Pekan Literasi Budaya Lampung. (17-2-2025)
Lampung Utara, (Nurani Rakyat)- SMA Negeri 1 Abung Semuli Lampung Utara Provinsi Lampung, Senin 17-2-2025 bertempat di sekolah tersebut, menggelar acara kegiatan Gerakan Literasi Sekollah dengan Tema "Pekan Literasi Budaya, Gerakan Literasi Sekolah" denga nengelar lomba Literasi Budaya Lampung.
Maksud dan tujuan diadakan Pekan Literasi Budaya Lampung sebagai wujud implementasi dari mewujudkan Gerakan Literasi Sekolah yang telah menjadi program pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan literasi di lingkungan sekolah dan pelajar.
Juga sebagai bentuk perhatian dan keperdulian terhadap rendahnya budaya literasi di kalangan siswa atau pelajar sekarang ini. Sehingga menjadi tantangan bagi pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan guru untuk menumbuhkan kembali budaya literasi di lingkungan pelajar.
Sehingga dengan digelarnya berbagai lomba literasi untuk menggali potensi siswa dalam berbahasa dan literasi, kosakata, berbicara dan berbudaya. Sekaligus memperkuat persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah.
Adapun lomba GLS Literasi Budaya Lampung yang dilaksanakan adalah, Lomba Balas Pantun, Lomba Tari Kreasi dan Lomba Mendongeng Bahasa Lampung.
Sedangkan tujuan diadakannya lomba budaya literasi Bahasa Lampung yang dilaksanakan di SMAN 1 Abung Semuli, untuk menanamkan kecintaaan terhadap Budaya Lampung.
Faktor lainnya, telah menurunnya nasionalis dan kecintaan dalam menjaga dan melestarikan budaya literasi Bahasa Lampung di kalangan siswa atau pelajar sekarang ini.
Sehingga dinamika tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan guru untuk menumbuhkan kembali budaya literasi mereka.
Acara kegiatan Gerakan Literasi Sekolah lomba literasi Bahasa Lampung dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Abung Semuli Iryana Febriza Wardhani, S.Pd., M.Pd. yang dihadiri sejumlah tamu undangan, dewan guru. Staff TU dan peserta lomba dari siswa-siswi kelas X,XI dan XII.
Kepala Sekolah SMAN 1 Abung Semuli Iryana Febriza Wardhani, S.Pd., M.Pd. sedang Memberikan Sambutan pada Acara Pekan Budaya Literasi Bahasa Lampung.
Dalam sambutannya Iryana Febriza Wardhani, S.Pd., M.Pd. Kepala SMAN 1 Abung Semuli mengajak semua 'Stakeholder' baik dewan guru, staff TU maupun siswa-siswi untuk kembali menumbuhkan dan melestarikan Literasi Budaya Lampung .
Menurut Iryana, dengan selalu nenumbuh kembangkan budaya literasi bahasa Lampung dapat memberikan beberapa manfaat Literasi seperti, memperkaya pengetahuan kosa kata, juga meningkatkan pemahaman budaya Lampung..
Manfaat yang lebih komperhensif dikatakan Iryana kembali, dapat lmenambah informasi dan wawasan baru. Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata. Serta dapat mengasah daya ingat melalui membaca, neningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media yang berkembang saat ini.
"Implikasinya dengan meningkatkan budaya literasi tentu saja akan membentuk generasi muda, yang memiliki kompetensi di bidangnya dan keluasan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan budaya literasi budaya di kalangan siswa atau pelajar memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, guru, dan orang tua siswa," tutur Iryana memberikan motivasi.

Sehingga seluruh warga sekolah dan siswa-siswi SMAN 1 Abung Semuli dapat terus berkomitmen dalam membangun dan mengembangkan potensi gerakan literasi di sekolah.
Sementara itu dikesempatan yang sama Ketua Panitia Lomba Literasi Bahasa Lampung, Octavian Ari Pambudi, S.Pd. mengatakan, bahwa kegiatan literasi budaya Lampung ini terdiri dari lomba tari kreasi Lampung diikuti oleh 10 Tim, mendongeng cerita rakyat Lampung diikuti 28 peserta dan berbalas pantun diikuti 22 Tim.

Menurut Oktavian, adapun prinsip Literasi ini mengacu pada, literasi sekolah yang harus disesuaikan dengan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya.
Sedangkan pelaksanaannya harus berimbang dengan berbagai jenis/ragam teks, serta memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan peserta didik.

Sehingga dapat berlangsung secara terintegrasi dan menyeluruh untuk semua kurikulum. Literasi sekolah harus dijalankan secara berkelanjutan.
Ditambahkan Oktavian kembali, bahwa literasi harus disertai kegiatan kecakapan dalam berkomunikasi secara lisan, dilakukan dengan mempertimbangkan keberagaman.

'Sehingga kecakapan literasi siswa dalam membaca, menulis, dan berbicara dapat terasah, terampil dan terintegrasi," jelasnya. (Rd)